Kamis, 27 Februari 2014

Terindah di Hidupku



     Suatu hari , sebuah keluarga yang sederhana menikmati pagi yang indah, Lisa si anak tunggal berangkat menuju sekolah, sang ayah ingin berangkat bekerja ke kebun dan ibunya mulai membersihkan rumah.

     
     Lisa adalah anak yang bisa dikatakan tidak berprestasi di sekolah, ia selalu tak peduli dengan sekolahnya karena menurutnya apa yang dikerjakan oleh orang tuanya hanya untuknya seorang karena ia adalah anak satu-satunya walaupun penghasilan yang diperoleh ayahnya pas-pasan.

    
     Hari itu, ada ulangan di sekolah, Lisa sama sekali tak belajar. Ia pulang dengan membawa nilai begitu buruk.Ayah dan ibunya menasehatinya agar ia peduli dengan sekolahnya,memikirkan masa depannya kelak, dan bisa mandiri.Namun ia hanya menjawab “Ayah dan ibu kan ada,untuk apa memikirkan semua itu,”  “Kamu gak boleh ngomong gitu, kalau ayah udah gak ada gimana?” balas ayahnya. Lisa terdiam dan langsung menuju kamarnya karena ia tak suka dengan perkataan sang ayah, ia tak mau itu terjadi.

  
     Hari berganti hari, Lisa juga tak berubah ,ia masih tak peduli dengan semuanya, hingga suatu hari yang merubah hidup Lisa, yaitu saat ia pulang sekolah , ia melihat semua orang berkumpul di rumahnya dengan wajah yang haru. Lisa tak tau kenapa tapi yang pasti jantungnya berdetak begitu cepat, ia bergegas ke rumahnya , dan ternyata yang tergeletak diam ditengah rumahnya adalah sang ayah, ia tak menyangka kondisi yang sangat ia takuti ternya ta dating begitu cepat, sang ayah yang merupakan kepala keluarga dan sumber penghasilan keluarganya kini telah pergi ,ia langsung meneteskan air mata dan memelik sang ayah tercinta, menciumnya, menggerakkan badannya berharap sang ayah bangun dari tidur panjangnya, tapi apalah daya semua telah terjadi.


     
      Malamnya, Lisa bertanya kepada ibunya kenapa ayahnya pergi meninggalkannya. Ternya ayahnya menyimpan penyakit yang tak pernah ia ketahui.Hari itu adalah hari yang benar-benar mengubah hidup Lisa, ia mulai memikirkannya ibunya yang mulai bekrja sebagai buruh cuci sejak kematian sang ayah, ia juga memikirkan masa depannya.

   
      Hari demi hari , ia lewati hanya berdua dengan ibunya, ia merasa kasihan melihat ibunya yang kesusahan mengurus pekerjaan rumah dan pekerjaan barunya.Setiap malam ibunya mengurut-urut tangan dan kakinya.Lisa yang sedang belajar dan berusaha mempebaiki nilainya memperhatikan ibunya dari kamar, pernah ia tawari tapi ibunya tak pernah ingin merepotkannya.

   
      Disekolah, ingin rasanya ia tampung semua nilai dan ia bawa pulang sebagai pengobat kelelahan ibunya.Namun , harapan itu perlahan-lahan terwujud. Nilai Lisa semakin membaik ,bahkan ia mampu mengalahkan nilai ulangan siswa yang juara 1 di kelas itu. Ibunya merasa bangga dengan perubahan sang anak, ibunya semakin giat bekerja sehingga ia sakit karena kelelahan dan terpaksa berhenti bekerja untuk sementara.
      Di sekolah, Lisa mendapatkan tawaran ikut lomba membaca puisi antar sekolah. Ia ingin sekali mempersembahkan puisi itu untuk ibunya yang sedang sakit dan berharap ibunya menyaksikannya.          Di hari perlombaan itu, terlihat begitu banyak yang dating, Lisa tak tau apakah ibunya akan dating atau tidak.Perlombaan pun dimulai, Lisa sangat gugup dan cemas serta gelisah dengan kedatangan ibunya . 
      Tiba –tiba nomor urut Lisa diapanggil ,ia langsung berdiri dan menuju panggung. Langsung ia bacakan puisi yang telah dipersiapkannya.

Malaikat nyata ku … Ibu
Hanya sebutir cinta ku titipkan untukmu
Tak berarti dengan sebesar kasihmu padaku
Kau berjuang walaupun ara melintang
Melibasmu dengan hilangnya teman sehidup
Namun, kau biarkan semua berlalu
Karena kau masih punya satu jiwa
Jiwa yang ingin kau tau
Betapa kau sangat berarti baginya
Betapa ia sangat mencintaimu
Dalam tangisan kusandarkan harapan
Dalam tawa kulukis curahan
Bahwa kau,kau, dan hanya kau hal yang paling terindah di hidupku
Ibu…

Gemuruh tepuk tangan pun terdengar, dari jauh Lisa melihat ibunya berdiri, lalu berlari kea rah ibunya serta memeluknya dengan erat menyampaikan bahwa ia sangat mencintai ibunya.
Akhirnya Lisa menjadi pemenang lomba itu dan ia semakin erat dengan puisi dan sastra.Bahkan karyanya mendapat nilai uang yang tinggi, yang dapat membantu kehidupannya.
Lisa pun dapat menamatkan perguruan tingginya dan berhasil menjadi penulis yang terkenal sampai keluar negeri.


-end-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar